Panen Padi Penangkar di Lahat, Bursah Zarnubi : Regenerasi Petani Milenial Jadi Prioritas

LAHAT, KominfoSP – Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat serta jajaran Forkopimcam Kecamatan Kikim Selatan, menggelar panen padi di Desa Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan, pada Kamis (20/03/2025).

Kepala Dinas TPHP Kabupaten Lahat, Pukatul Hadi, menjelaskan bahwa padi yang dipanen bukanlah padi biasa, melainkan padi penangkar. “Padi ini disebut padi penangkar karena benihnya merupakan bibit unggul yang ditangkarkan terlebih dahulu di sini, dan hasil gabahnya nantinya akan diberikan kepada masyarakat untuk ditanam kembali,” ujar Pukatul.

Pukatul menambahkan bahwa hasil panen ini akan ditampung oleh pihak yang bersedia, dengan harga jual Rp 6.500 per kilogram, sesuai dengan kebijakan yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menjelaskan bahwa meskipun mengalami kendala kekurangan air, panen kali ini menghasilkan 8 ton gabah kering per hektar.

Dalam kesempatan yang sama, Bursah Zarnubi menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki kondisi pertanian guna menarik minat petani milenial. “Berdasarkan penelitian, mayoritas petani di desa-desa adalah lansia, sehingga penting untuk melakukan regenerasi,” kata Bursah.

Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Lahat berencana membangun bendungan irigasi di beberapa daerah strategis. Pembangunan ini akan dibiayai melalui efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemkab Lahat. “Bukan hanya pemerintah pusat yang melakukan efisiensi anggaran, Pemkab Lahat pun melakukannya. Insya Allah, pada awal 2026, kita akan membangun setidaknya dua bendungan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada pertengahan tahun 2026,” terang Bursah.

Lebih lanjut, Bursah menambahkan bahwa pembangunan bendungan irigasi ini tidak hanya akan mendukung sektor pertanian. “Dengan adanya irigasi, selain bertani padi, kita juga bisa menebar benih ikan di sawah, yang nantinya dipindahkan ke kolam. Kita juga bisa beternak itik dan memanfaatkan airnya untuk berkebun durian lokal varietas unggul. Dengan demikian, irigasi ini akan menciptakan efek berganda bagi perekonomian masyarakat,” tutup Bursah. (*)