Sembilan Kelurahan dan Desa Kota Prabumulih Bebas Stunting

PRABUMULIH  – Stunting atau kekurangan gizi kronis merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak atau bisa juga kurangan asupan nutrisi ibu hamil selama mengandung.

Penjabat Walikota Prabumulih H. Elman, ST., MM berkomitmen untuk terus memantau dan mengidentifikasi kebutuhan anak-anak yang terdampak stunting di wilayah kota ini. Rabu (14/08/2024)

Sebagai langkah preventif untuk mengurangi prevalensi stunting tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat.

Menurutnya masalah stunting ini memang perlu perhatian serius sehingga, secara perlahan bisa dituntaskan ke depannya. “Kita berharap Prabumulih bebas stunting. sehingga, bisa mencetak generasi unggul dan berkualitas.

Untuk itu, Kami melibatkan seluruh OPD setiap Kelurahan dan Desa khususnya dalam penangganan masalah stunting di kota Nanas ini dapat membuahkan hasil yang baik.

Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari berbagai program dan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Prabumulih selama ini. ,”. jelasnya.

Melalui Dinas Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr. Hj. Hesti Widyaningsih, MM. M.Kes telah melakukan pemetaan untuk mencapai kondisi bebas stunting.

Hal tersebut berdasarkan perkembangan yang terjadi, sesuai dengan kriteria dalam penurunan angka stunting yang signifikan.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, Program Makanan Tambahan (PMT) telah menjadi salah satu strategi untuk mengurangi risiko stunting yang diimplementasikan di ke-sembilan kelurahan tersebut.

Kami berharap masyarakat dan fasilitas kesehatan dapat memberikan intervensi yang lebih efektif, untuk memastikan penurunan stunting berjalan secara optimal.

Selain itu, Ia juga menyampaikan pentingnya inovasi di setiap kelurahan/desa dan Puskesmas setempat, termasuk intervensi yang tepat kepada anak balita yang berisiko mengalami stunting. , tuturnya

Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih menghimbau dan menekankan, bahwa setiap kelurahan dan Desa di wilayah kota Prabumulih harus memiliki inovasi unik dalam penanggulangan stunting sehingga kota Prabumulih dapat mencapai zero stunting, pungkasnya.

Selanjutnya Kepala Dinas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kota Prabumulih Eti Agustina, SKM. Mkes menjelaskan akan terus mendukung kota Prabumulih segera bebas dari Stunting.

Untuk itu kami terus berupaya mengatasi masalah stunting atau kekurangan gizi kronis tersebut dengan memberikan makanan tambahan yang bergizi, peningkatan akses terhadap air bersih, serta perbaikan sanitasi untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk stunting.

Tak hanya itu, kami juga melakukan kampanye edukasi kesehatan dengan melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan kesehatan anak.

Tentunya melalui program program Keluarga Berencana (KB), pendewasaan usia perkawinan, kami terus mensosialisasikan pola asuh yg baik dan benar kepada balita, pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu dan BKB.

Selain itu, Kami juga menggerakan ibu hamil untuk terus rutin memeriksaan kehamilannya seperti wanita usia subur harus rutin minum tablet tambah darah dan calon pengantin untuk mempersiapkan kesehatan reproduksinya sebelum menikah dan hamil. jelasnya

Sementara Camat Prabumulih Timur, Joni Panhar, ST,. MM saat ditemui di halaman Pemkot Kota Prabumulih terkait dengan penanganan stunting di wilayah kota Prabumulih, Ia menjelaskan sesuai dengan arahan dari Pj Walikota Prabumulih bahwa setiap  OPD kelurahan dan Desa diwajibkan untuk melaksanakan program Stunting. Jum’at (09/08/24)

Untuk itu berbagai upaya akan terus kami lakukan agar kota Prabumulih bebas Stunting segera dituntaskan,  dalam upaya penanganan Stunting kami akan terus mengawal pelaksanaan kegiatan Posyandu guna meningkatkan angka partisipasi masyarakat datang ke Posyandu serta mengawal kegiatan verifikasi dan validasi keluarga berisiko stunting.

Berdasarkan Data yang ada saat ini untuk di wilayah kecamatan Prabumulih Timur yang telah mencapai zero stunting antara lain meliputi :

  1. Kelurahan Gunung Ibul
  2. Kelurahan Karang Raja

Dalam mewujudkan Prabumulih bebas stunting berbagai upaya sudah kami lakukan, untuk mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, audit kasus stunting, serta sebagai tindaklanjut mengatasi setiap permasalahan dalam penanganan stunting yang dihadapi, tutupnya.

Hal yang sama juga dikatakan Camat Prabumulih Utara Jeri Saputra SE,. M.Si mengatakan pemerintah terus memperkuat kolaborasi lintas sektor sehingga intervensi baik spesifik maupun sensitif diarahkan pada lokasi kasus stunting.

Dalam mewujudkan Prabumulih bebas Stunting  tentunya kami akan terus melakukan berbagai upaya agar Kota Prabumulih terbebas dari stunting.

Untuk itu dalam mengatasi penanganan stunting kami bersinergi dengan pihak kelurahan setempat, TP PKK Kecamatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan serta pihak swasta lainnya.”Kita juga terus kampanye perilaku pola konsumsi, gemar makan ikan dan telor pada setiap kesempatan,” katanya.

Upaya penurunan prevalensi kasus, kata dia, sudah menunjukkan hasil yang maksimal sehingga untuk di wilayah kecamatan Prabumulih Utara saat ini yang sudah mencapai zero stunting yaitu :

  1. Kelurahan Pasar Prabumulih I
  2. Kelurahan Sidomulyo

Berbagai upaya akan terus  kami lakukan dalam mengatasi masalah kota Prabumulih bebas dari stunting, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras dalam menyukseskan penurunan stunting di wilayahnya. pungkasnya

Hal Senada juga dikatakan Camat Cambai Deni Trianza SH MSi untuk mewujudkan Kota Prabumulih bebas stunting kami juga bersinergi dengan TP PKK Kecamatan Cambai, Puskesmas Cambai, bersama Bhayangkari Peduli Kunjungan Rumah Balita Stunting di wilayah Kecamatan Cambai.

Ia menambahkan bahwa semua pihak harus memiliki pemahaman yang sama dan terlibat langsung dalam upaya menurunkan angka stunting, sehingga untuk saat ini di wilayah kecamatan Cambai yang sudah zero stunting yakni :

  1. Desa Muara Sungai

Untuk mewujudkan kota prabumulih bebas stunting, Kami akan terus melakukan pemantauan dan intervensi terhadap kasus stunting di kelurahan-kelurahan lainnya. “Perhatian khusus perlu diberikan dalam pemenuhan gizinya. Apakah sudah sesuai atau belum. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga sangat penting,” terangnya.

Selanjutnya Camat Rambang Kapak Tengah Satria Karsa  SE,. M.Si terkait dengan kota Prabumulih bebas stunting tentunya kami akan terus melakukan berbagai upaya agar prabumulih segera bebas stunting nantinya.

Untuk mewujudkan hal itu kami berkolaborasi dengan berbagai pihak Kelurahan dan Desa setempat, Puskesmas, dan Kader Posyandu untuk terus melakukan edukasi masalah pernikahan dini, mengajak masyarakat untuk terus aktif ke posyandu khususnya Ibu Hamil dan balita, serta memberikan makanan tambahan kepada Ibu hamil dan Balita dengan cara menggunakan Dana Desa.

Tidak hanya itu,  Ia menambahkan lagi Pemkot Prabumulih juga telah memberikan bantuan terhadap Balita yang terkena stunting,  tentunya dengan bantuan pemrintah setempat kami juga telah melakukan program bedah rumah layak huni bagi penderita stunting.

Berbagai upaya telah kami lakukan agar prabumulih bebas dari stunting, sehingga untuk diwialayah kecamatan Rambang Kapak Tengah saat ini yang telah dinyatakan bebas dari stunting antara lain :

  1. Desa Sinar Rambang
  2. Desa Karang Bindu
  3. Desa Jungai
  4. Desa Karangan

Kami optimis dan terus mendukung agar kota Prabumulih lebih baik lagi dalam mengatasi masalah stunting,  agar dapat segera dituntaskan sehingga mencapai zero stunting, khususnya di wilayah kecamatan Rambang Kapak Tengah dan dapat segera terbebas dari stunting, Harapnya. (ADV)