PRABUMULIH – Pembangunan rumah untuk masyarakat di sektor informal menjadi salah satu target Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia khususnya di wilayah Kota Prabumulih.
Kementerian PUPR dan PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) berkolaborasi dalam pembangunan RITTA (Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa) bagi kelompok berpenghasilan rendah di Kota Prabumulih.
Dalam rangka mengupayakan kemiskinan ekstem di kota prabumulih Penjabat Walikota Prabumulih H Elman, ST,.MM menjelaskan pembangunan Program RITTA yang sangat membantu masyarakat yang bekerja di sektor informal untuk bisa memiliki rumah layak, Sabtu (22/06/2024).
Menurutnya, pembangunan rumah untuk masyarakat tentunya tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh pemerintah sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti CSR sektor swasta.
Untuk melaksanakan pembangunan Rumah RITTA Pemerintah berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai mitra kerja seperti Pemerintah Daerah, BUMN serta pihak swasta.
Penyediaan infrastruktur perumahan menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk masyarakat dengan berbagai program perumahan yang ada.
Dalam Program RITTA, pihak Pemerintah Kota Prabumulih menyiapkan tanah seluas dua hektar untuk lokasi pembangunan 100 unit rumah tahan gempa.
Rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR.
Pembangunan rumah tahan gempa RISHA yakni rumah inti tipe 18 yang bisa dikembangkan lagi dengan luas kavling 6 x 12 meter atau 72 meter persegi dengan jumlah bantuan Rp 35 juta per unit.
“Kami harap dengan konsep rumah inti tumbuh diharapkan depan penerima bantuan dapat mengembangkan rumah tersebut pada bagian depan atau belakang. Penggunaan RISHA juga upaya untuk mengantisipasi gempa bumi,” harapnya. “Rumah ini jangan diperjualbelikan, sebaiknya dihuni dan dirawat dengan baik dan banyak bersyukur.”ujarnya.
Sementara itu, Dinas Permukiman Kota Prabumulih, Mayduti Fitriansyah, ST,. MT menjelaskan bahwa “Bangunan RITTA merupakan program pemerintah dalam memberikan perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu atau yang berpenghasilan rendah”, “Bangunan RITTA dikhususkan untuk Para Pemulung, Disabilitas, Tukang Kuli Panggul, Tukang Sol Sepatu dan Tukang Becak”, jelasnya.
“Rumah diberikan gratis kepada masyarakat yang masuk kategori miskin dan miskin ekstrem. Mereka sudah masuk dalam daftar di Dinsos Prabumulih, kemudian di verifikasi ulang, disurvei ke rumah-rumah calon penerima bantuan, Para penerimanya sudah diseleksi ketat, termasuk verifikasi hingga ke rumah tempat tinggal, ujarnya
“Kondisi saat ini tentu kita semua tau, ditengah gejolak inflasi banyak problematika terjadi dikalangan masyarakat, baik itu secara ekonomi, sosial dan lain sebagainya, tentunya Pemerintah harus bisa mengambil langkah antisipasi dalam meredam permasalahan yang ada”, tegasnya.
Terpisah, Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Prabumulih Ir. Abu Sohib, M.si menjelaskan kami sangat mendukung penuh program pembangunan Rumah ini. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah pusat dengan Pemerintah kota Prabumulih.
Sesuai amanat Intruksi Presiden No.4 Tahun 2022 Berbagai strategi telah dilakukan pemerintah daerah untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan mencapai target yang telah ditentukan pemerintah pusat, termasuk upaya untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024 ini sesuai Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
“Kami mengucapkan terimakasih banyak karena sudah banyak bantuan perumahan yang disalurkan Kementerian PUPR untuk masyarakat di Kota Prabumulih. Dalam program RITTA ini kami juga mendata masyarakat yang memenuhi kriteria penerima bantuan,” jelasnya.
Program Pembangunan Rumah RITTA ini merupakan salah satu upaya pengurangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dengan memberikan rumah layak huni bagi masyarakat ekstrem khususnya di wilayah kota prabumulih, pungkasnya. (ADV)